Analisis Kritis dan Novelty Artikel : Rancangan Penelitian Campuran : Explanatory-Sequential Approach dan Exploratory-Sequential Approach
Analisis
Kritis Artikel Penelitian dan Novelty Artikel (Novelty)
Oleh
Nindya Rivantie Hayuning Tyas/220321603128
Metodologi Peneletian Offering D
Analisis Kritis dan Novelty Artikel : Rancangan Penelitian Campuran : Explanatory-Sequential Approach
1. |
Judul Artikel |
Identifikasi
Kesadaran Metakognitif Peserta Didik dalam Pembelajaran Fisika (Wardana
dkk., 2020) |
2. |
Penulis |
Rendy
Wikrama Wardana, Anggun Prihatini, M. Hidayat |
3. |
Tahun |
2021 |
4. |
Tujuan |
Meneliti
dan mengidentifikasi tingkat kesadaran metakognitif peserta didik kelas X di
salah satu SMA Islam di Kota Jambi, khususnya dalam pembelajaran fisika. |
5. |
Metode |
Penelitian
ini menggunakan pendekatan mix method dengan desain sequential
eksplanatori. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X, dengan
sampel sebanyak 30 siswa yang mengisi angket dan 6 siswa yang diwawancarai.
Data dikumpulkan menggunakan instrumen Metacognitive Awareness Inventory
(MAI) yang dirancang untuk mengukur dua indikator utama, yaitu pengetahuan
metakognitif dan regulasi kognisi. |
6. |
Teknik analisis |
Hasil
angket dianalisis secara deskriptif kuantitatif, sementara wawancara
digunakan untuk mendukung hasil angket dan dianalisis secara kualitatif. |
7. |
Instrumen
penilaian |
Instrumen
penelitian yang digunakan adalah angket MAI dengan indikator-indikator :
pengetahuan metakognitif (deklaratif, prosedural, dan kondisional) serta
regulasi kognisi (perencanaan, manajemen informasi, pemantauan pemahaman,
strategi perbaikan, dan evaluasi). |
8. |
Variabel
penelitian |
Variabel Bebas: Tingkat kesadaran metakognitif siswa. Variabel Terikat: Kinerja dan efektivitas pembelajaran fisika siswa. |
9. |
Hasil dan
Pembahasan |
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa siswa memiliki tingkat kesadaran metakognitif
yang baik. Pada aspek pengetahuan metakognitif, hasilnya adalah: pengetahuan
deklaratif (70% baik, 23,33% sangat baik), pengetahuan prosedural (53,33%
baik, 23,33% sangat baik), dan pengetahuan kondisional (60% baik, 40% sangat
baik). Sementara itu, untuk regulasi kognisi, hasilnya meliputi: perencanaan
(60% baik, 40% sangat baik), manajemen informasi (53,33% baik, 33,33% sangat
baik), pemantauan pemahaman (56,66% baik, 36,66% sangat baik), strategi
perbaikan (53,33% baik, 43,33% sangat baik), dan evaluasi (20% baik, 73,33%
sangat baik). |
10. |
Kesimpulan |
Kesadaran
metakognitif siswa berada pada kategori baik. Siswa mampu mengenali kekuatan
dan kelemahan mereka, serta menggunakan strategi belajar yang tepat untuk
menyelesaikan masalah pembelajaran fisika. |
11. |
Novelty |
Penelitian
ini memberikan informasi mengenai profil kesadaran metakognitif siswa di
pembelajaran fisika, yang jarang dijadikan fokus penelitian sebelumnya di
tingkat SMA Islam di Jambi. Penelitian ini juga menggaris bawahi pentingnya
evaluasi metakognitif untuk mendukung kinerja belajar. |
12. |
Analisis Kritis |
Penelitian
ini menyoroti pentingnya mengevaluasi aspek metakognitif untuk mendukung
pembelajaran yang efektif. Namun, penelitian ini memiliki keterbatasan, yakni
cakupan populasi yang hanya mencakup satu sekolah dan jumlah siswa dalam
wawancara yang kurang representatif untuk generalisasi hasil. |
13. |
Link Artikel |
Wardana, R. W., Prihatini, A., & Hidayat, M. (2020). Identifikasi Kesadaran Metakognitif Peserta Didik dalam Pembelajaran Fisika. PENDIPA Journal of Science Education, 5(1), 1–9. https://doi.org/10.33369/pendipa.5.1.1-9
Analisis Kritis dan
Novelty Artikel : Rancangan Penelitian Campuran : Exploratory-
Sequential Approach
1. |
Judul Artikel |
Profil
Keterampilan Pemecahan Masalah Peserta Didik pada Pembelajaran Problem Based
Learning dengan Pendekatan Diferensiasi Materi Dinamika Rotasi (Nurjaman
dkk., 2022) |
2. |
Penulis |
Anisa
Zahra Nurjaman, Winny Liliawati, Taufik Ramlan Ramalis |
3. |
Tahun |
2022 |
4. |
Tujuan |
Menganalisis
profil keterampilan pemecahan masalah peserta didik yang diajarkan
menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan
diferensiasi pada materi dinamika rotasi. |
5. |
Metode |
Penelitian
menggunakan metode mixed methods dengan desain exploratory
sequential design. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster
random sampling. Data dikumpulkan melalui tes diagnostik non-kognitif
(tes gaya belajar) dan tes keterampilan pemecahan masalah (pre-test dan
post-test). |
6. |
Teknik analisis |
Analisis Kualitatif: Data dari tes diagnostik non-kognitif. Analisis Kuantitatif: Data skor pre-test dan post-test diuji menggunakan uji N-Gain, uji normalitas (Kolmogorov Smirnov), uji homogenitas (Levene’s test), dan uji hipotesis (independent sample t test). |
7. |
Instrumen
penilaian |
Tes Diagnostik Non-Kognitif: Mengidentifikasi gaya belajar peserta didik. Tes Keterampilan Pemecahan Masalah: Digunakan pada pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan keterampilan setelah diberikan treatment. |
8. |
Variabel
penelitian |
Variabel Bebas: Model pembelajaran PBL dengan dan tanpa pendekatan diferensiasi. Variabel Terikat: Keterampilan pemecahan masalah peserta didik. |
9. |
Hasil dan
Pembahasan |
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa profil keterampilan pemecahan masalah siswa
berada pada kategori sedang untuk semua kelompok gaya belajar (auditori,
kinestetik, dan visual). Namun, siswa di kelas eksperimen dengan pendekatan
diferensiasi menunjukkan peningkatan yang lebih signifikan dibandingkan
dengan kelas kontrol. Peningkatan ini terlihat jelas pada kelompok gaya
belajar kinestetik dan visual, sedangkan kelompok gaya belajar auditori tidak
menunjukkan perbedaan signifikan. |
10. |
Kesimpulan |
Penggunaan
model PBL dengan pendekatan diferensiasi memberikan dampak positif yang
signifikan pada peningkatan keterampilan pemecahan masalah peserta didik,
khususnya untuk kelompok gaya belajar kinestetik dan visual. Hal ini
menunjukkan bahwa pendekatan diferensiasi efektif dalam menangani
heterogenitas gaya belajar siswa. |
11. |
Novelty |
Penelitian
ini mengintegrasikan pendekatan diferensiasi dengan model PBL dalam
pembelajaran fisika, khususnya pada materi dinamika rotasi, untuk memberikan
solusi atas tantangan heterogenitas gaya belajar peserta didik. |
12. |
Analisis Kritis |
Pendekatan
ini menawarkan solusi untuk tantangan dalam pembelajaran yang heterogen.
Namun, penelitian ini memiliki keterbatasan, yaitu cakupan sampel yang hanya
mencakup satu sekolah di Cimahi, sehingga hasilnya perlu diuji lebih lanjut
pada populasi yang lebih luas. |
13. |
Link Artikel |
http://proceedings2.upi.edu/index.php/sinafi/article/view/2997/2711
|
DAFTAR RUJUKAN
Nurjaman, A. Z., Liliawati, W., & Ramalis, T. R. (2022). Profil Keterampilan Pemecahan Masalah Peserta Didik pada Pembelajaran Problem Based Learning dengan Pendekatan Diferensiasi Materi Dinamika Rotasi.
Komentar
Posting Komentar